Di malam yang sunyi
Dudukku termenung sorang diri
Di jendela sepi
Hingga dinihari
Ku menantikan kepulanganmu
Namunkah hanya sekadar
Tinggal kata-kata
Bagaikan melukut di tepi gantang
Begitulah aku
Di dalam hidupmu
Ada tiada tak memberi kesan
Hanya aku menanggung
Kerinduan..
Dulu pernah kau katakan
Sayang..
Ingin mendengarku berlagu riang..
Menawar duka laraku
Lupakan saja..
Derita yang berlalu
Tapi mengapa dirimu, kasih..
Ibarat lalang ditiup angin
Kasihmu diracun
Oleh kata fitnah
Penuh hina
Hingga kini kau biarkan saja..
Diriku menanggung sepi
Dengan irama dukaku
Yang tak bermakna
bagimu…
Dudukku termenung sorang diri
Di jendela sepi
Hingga dinihari
Ku menantikan kepulanganmu
Namunkah hanya sekadar
Tinggal kata-kata
Bagaikan melukut di tepi gantang
Begitulah aku
Di dalam hidupmu
Ada tiada tak memberi kesan
Hanya aku menanggung
Kerinduan..
Dulu pernah kau katakan
Sayang..
Ingin mendengarku berlagu riang..
Menawar duka laraku
Lupakan saja..
Derita yang berlalu
Tapi mengapa dirimu, kasih..
Ibarat lalang ditiup angin
Kasihmu diracun
Oleh kata fitnah
Penuh hina
Hingga kini kau biarkan saja..
Diriku menanggung sepi
Dengan irama dukaku
Yang tak bermakna
bagimu…
Lagu ni cukup terkesan dalam hati aku bila si Meng asyik la pasang tv kuat-kuat masa bulan puasa tahun 2008 kalau tak salah. Ada drama apa ntah kat TV3 time sahur tu guna lagu tema ni. Dah la Aisyah yang nyanyi. Memang boleh nangis la. Entah la bila dengar rasa sayu, syahdu, sedih dan macam-macam lagi perasaan bercampur-baur.
No comments:
Post a Comment